Cari Blog Ini

Minggu, 27 November 2011

Cerpen: Vinsya si Gadis Penjual Kue

_Part 3­_

            Pertemuan itu  membuat Vino dan teman-temannya terkejut. Penampilan Vinsya kini berbeda dengan sebelumnya yang biasa terlihat cantik dengan style yang feminim. Karena mereka kangen Vinsya, mereka pun gigih mencari tahu tentang Vinsya.
            Suatu ketika Anita teman sekelasnya melihat dan bertemu dengan Vinsya. Vnsya mau bertegur sapa dengan Nita, namun tetap ia tidak menceritakan apa yang terjadi dan dia tetap berlaku seperti tak terjadi apa-apa dengannya. Namun pertemuan itu tak berlansung lama dan mereka pun berpisah. Dengan senangnya Nita langsung memberikan kabar ini pada Vino dan bergegas mereka kembali ke tempat itu dengan tujuan dapat bertemu dengan Vinsya.
            Hari demi hari berlalu, namun Vino dan teman-teman Vinsya tetap tidak bertemu-bertemu dengan Vinsya. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti mencari tahu semua yang terjadi. Mereka pun pergi dari tempat itu. Saat perjalanan pulang ke kampus, mereka bertemu dengan seorang wanita yang sedang duduk di pinggir jalan. Vino yang sedang mengendarai mobilnya tidak sadar bahwa itu adalah Vinsya karena dengan keadaannya yang sangat benar-benar berbeda dengan pertemuan terakhirnya. Namun karena mereka merasa kasian dengan wanita itu, akhinya mereka turun dan berniat membatu wanita yang sedang sedih di pinggir jalan itu.
            Terkaget-kagetnya mereka saat melihat wajah wanita itu. Vinsya pun kaget. Dengan cepat Vino memegang tangan Vinsya untuk menahan Vinsya yang ingin pergi lagi.
            “Ada apa sih sebenernya sama kamu?”, ucapnya Vino kepada Vinsya.
            Suasana itu pun berubah jadi suasana yang mengharukan. Mereka akhirnya menyingkir ke taman untuk saling membicarakan untuk cerita yang sebenarnya. Dengan leluasa akhirnya Vinsya bercerita kepada teman-temannya termasuk Vino. Semua dijelaskannya dan yang lain mendengarkannya sambil menangis. Mereka yang mendengarkan cerita itu menyayangkan mengapa Vinsya bisa sampai berfikir seperti itu. Nita, Vino dan yang lainnya tak pernah memandang Vinsya dengan segala kelebihannya. Meraka berteman karena mereka merasa cocok satu sama lain dan merasa seperti keluarga. Akhirnya masalah pun selesai dan mereka berpelukan untuk menandakan masalah ini yang telah berakhir. Dan akhirnya mereka semua bersama-sama ke rumah Vinsya untuk bertemu dengan ibu Vinsya. Kini mereka saling membantu dan hidup susah dan suka bersama dengan persahabatan yang kekal.

***TAMAT***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar