Definisi
atau pengertian iklan menurut KBBI adalah berita atau pesan untuk mendorong,
membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.
Terdapat beberapa komponen utama dalam sebuah iklan yakni “mendorong” dan
“membujuk”.
Periklanan
atau reklame adalah bagian tak terpisahkan dari bisnis modern. Iklan dianggap
sebagai cara ampuh untuk menonjol dalam persaingan. Dalam perkembangan
periklanan, media komunikasi modern: media cetak maupun elektronis, khususnya
televisi memegang peranan dominan. Fenomena periklanan ini menimbulkan perbagai
masalah yang berbeda.
Periklanan
dilatar belakangi suatu ideologi tersembunyi yang tidak sehat, yaitu ideologi
konsumerisme atau apapun nama yang ingin kita pilih untuk itu. Ada dua
persoalan etis yang terkait dalam hal periklanan. Yang pertama menyangkut
kebenaran dalam iklan. Mengatakan yang benar merupakan salah satu kewajiban
etis yang penting. Persoalan etis yang kedua adalah memanipulasi public yang
menurut banyak pengamat berulang kali dilakukan melalui upaya periklanan.
Kitab Etika Pariwara Indonesia dengan
tegas telah mencantumkan 3 asas penting dalam membuat karya iklan; yaitu:
Iklan dan
pelaku periklanan harus:
- Jujur, benar, dan bertanggungjawab.
- Bersaing secara sehat.
- Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama, budaya, negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Tujuan
dari penetapan asas tersebut adalah untuk melindungan industri periklanan agar
tetap dapat dipercaya oleh konsumen/masyarakat. Iklan bukanlah ‘barang haram’.
Iklan dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat bila ia disampaikan
dengan isi dan cara yang etis.
Berdasarkan salah
satu web berita bahwa Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif
dan Komplementer Kementerian Kesehatan Abidin Syah Siregar mengatakan, iklan
pelayanan kesehatan alternatif yang sering ditayangkan di berbagai stasiun
televisi akhir-akhir ini tidak etis. Menurut dia, pengobatan tradisional berada
pada wilayah peningkatan kualitas kesehatan dan pencegahan penyakit, bukan
menjamin kesembuhan.
"Dokter saja tidak berani menjamin," katanya kepada wartawan di Jakarta, 15 Agustus 2012. Abidin mengatakan, iklan yang menjamin kesembuhan berbahaya bagi masyarakat. Pasalnya, iklan macam itu akan memberi harapan berlebihan kepada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar