Dalam
pengambilan keputusan pembelian produk tertentu, faktor motivasi, persepsi,
pembelajaran, dan sikap dapat memegang peranan yang besar. Dalam proses
keputusan pembelian sebelum menentukan untuk melakukan tindakan pembelian suatu
produk, konsumen tentu saja memiliki motivasi tertentu yang diharapkan akan
tercapai setelah melakukan pembelian. Demikian juga dengan persepsinya akan
produk, yang juga menentukan keputusannya, akan sangat tergantung dari
penginterpretasian stimuli, situasi dan informasi yang didapatkan.Selain hal
itu proses pembelajaran juga memegang peranan yang penting mengingat ketika
akan memutuskan pembelian, tentu saja tidak lepas dari pengalaman dan proses
mengenal suatu produk itu baik pengetahuan yang berasal dari pengalaman dia
sendiri maupun pengalaman orang lain. Sikap tidak kalah pentingnya, mengingat
ini menyangkut tanggapan seseorang terhadap suatu obyek, yang langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi keputusan pembeliannya.
Pengertian
Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang
artinya menggerakkan. Seorang konsumen bergerak untuk membeli suatu produk
karena ada sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga
konsumen bergerak untuk membeli suatu produk itulah yang disebut motivasi.
Sedangkan yang memotivasi untuk membeli namanya motif.
PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN :
Identifikasi
masalah pemasaran
Menentukan
variable-variabel yang termasuk dalam kategori variable yang dapat dikendalikan
dan yang tidak dapat dikendalikan
Pengumpulan
informasi yang relevan
Memilih
alternative yang terbaik
Mengembangkan
dan mengimplementasi rencana pemasaran
Evaluasi
keputusan yang telah diambil beserta proses maupun hasilnya.
Unsur-unsur
yang terlibat dalam proses motivasi meliputi:
1)
Kebutuhan
Setiap
konsumen sebagai individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Kebutuhan ini
ada yang bersifat fisiologis dan tidak dipelajari ( kebutuhan pembawaan ),
tetapi ada juga yang bersifat dipelajari ( kebutuhan yang diperoleh ).
Kebutuhan yang fisiologik antara lain kebutuhan akan makanan, udara, air dan pakaian,
perlindungan serta kebutuhan seksual, karena semua ini merupakan kebutuhan
untuk menopang hidup biologis sebagai kebutuhan primer atau motif primer.
Sedangkan kebutuhan yang dipelajari antara lain penghargaan diri, prestise,
kekuasaan, pengetahuan dan lain-lain, karena kebutuhan ini merupakan kebutuhan
psikologis yang umum biasa disebut kebutuhan sekunder.
2)
Perilaku
Merupakan
aktivitas yang dilakukan individu dalam usaha memenuhi kebutuhan. Perilaku ini
dapat diamati dalam bentuk pengambilan keputusan, pemilihan merk, dan penolakan
terhadap suatu produk.
3)
Tujuan
Tujuan
merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh konsumen sebagai hasil atas perilaku
yang dilakukan. Tujuan yang dipilih oleh konsumen tergantung pengalaman
pribadinya, kapasitas fisik, norma-norma dan nilai budaya yang ada dan
kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut. Seorang konsumen dalam memenuhi
kebutuhannya melakukan mobilitas yang tinggi.
Pada
pola yang sederhana motif dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis klasifikasi,
yaitu:
Motif
fisiologis dan psikogenik
Motif fisiologis diarahkan pada pemenuhan kebutuhan biologis
individu secara langsung seperti rasa lapar, haus, pakaian, seks, dan rasa
sakit. Sedangkan motif psikogenik menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan
psikologis seperti prestasi, penerimaan social, status, kekuasaan, pengetahuan,
dan lain-lain.
Motif
disadari dan tidak disadari
Motif yang disadari adalah motif yang disadari sepenuhnya
oleh konsumen, sebaliknya motif yang tidak disadari sepenuhnya oleh konsumen
termasuk kedalam motif yang tidak disadari. Pada umumnya konsumen kurang
menyadari motif sesungguhnya karena ketidakmauan untuk mengetahui alasan yang
menyebabkannya melakukan suatu perilaku.
Motif
positif dan motif negatif
Motif positif adalah motif yang menarik individu lebih lebih
terfokus pada tujuan yang diharapkan, sedangkan motif negatif memberikan
dorongan kepada individu untuk menjauhi konsekuensi-konsekuensi atau akibat
yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar