Evaluasi alternatif merupakan suatu
proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen.
Pada tahap evaluasi konsumen harus:
1).
Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
2).
Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
3).
Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan
4).
Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.
Alternatif
membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh
pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan
fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara
manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh
atau setelah membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil
kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun
biaya perawatan.
Kriteria
yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan akan tergantung pada
beberapa faktor, diantaranya:
1)
Pengaruh situasi,
2)
Kesamaan alternatif-alternatif pilihan,
3)
Motivasi,
4)
Keterlibatan,
5)
Pengetahuan
Penentuan
Alternatif Pilihan
Kriteria Evaluasi
Kriteria
evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai
alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai
bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan
criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin)
dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan
pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk
suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa
mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh
karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti
menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan
penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai
criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi
baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal
Negara dimana
suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen.
negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak
meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam
tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak
teragukan.
4. Saliensi kriteria evaluasi
Konsep saliensi
mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk
konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin
seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi
tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar
mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar